Rabu, 14 Maret 2012

Rangkaian Listrik

Rangkaian listrik adalah susunan komponen-komponen elektronika yang dirangkai dengan sumber tegangan menjadi satu kesatuan yang memiliki fungsi dan kegunaan tertentu. Arus listrik dalam suatu rangkaian listrik hanya dapat mengalir jika rangkaian listrik tersebut berada dalam keadaan terbuka. Berikut adalah ilustrasi rangkaian listrik 

Rangkaian Listrik Seri

Rangkaian listrik seri adalah suatu rangkaian listrik, di mana input suatu komponen berasal dari output komponen lainnya. Hal inilah yang menyebabkan rangkaian listrik seri dapat menghemat biaya (digunakan sedikit kabel penghubung). Selain memeliki kelebihan, rangkaian listrik seri juga memiliki suatu kelemahan, yaitu jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya. Misal tiga buah bola lampu dirangkai seri, maka input dari lampu satu akan datang dari output lampu yang lain. Jika salah satu lampu dicabut atau rusak, maka lampu yan lain akan ikut padam. 


Rangkaian Listrik Paralel

Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Misal tiga buah lampu tersusun paralel, jika salah satu lampu dicabut atau rusak, maka lampu yang lain tidak akan ikut mati. 


Rangkaian Listrik Campuran

Rangkaian listrik campuran (seri-paralel) merupakan rangkaian listrik gabungan dari rangkaian listrik seri dan rangkaian listrik paralel. 

Untuk mencari besarnya hambatan pengganti rangkaian listrik gabungan seri - paralel adalah dengan mencari besaranya hambatan tiap tiap model rangkaian (rangkaian seri dan rangkaian paralel), selanjutnya mencari hambatan gabungan dari model rangkaian akhir yang didapat.





Rangkaian Listrik Majemuk
Rangkaian Listrik majemuk adalah rangkaian listrik yang terdiri dari dua buah loop atau lebih. Gamabra berikut adalah rangkaian listrik majemuk beserta cara memecahkannya



Langkah-langkah untuk menyelesaikan rangkaian majemuk di atas adalah:

1) Andaikan arah loop I dan loop II seperti pada gambar
2) Arus listrik yang melalui r1, R1, dan R4 adalah sebesar I1, yang melalui r2, R2, dan R3 adalah sebesar I2, dan R5 dilalui arus sebesar I3
3) Persamaan Hukum I Kirchoff pada titik cabang b dan e adalah
I+ I= I3
I3 = I1 + I2
4) Persamaan Hukum III Kirchoff pada setiap loop adalah seperti berikut

Loop I
a-b-e-f-a (arah looop sama dengan arah arus)
ΣE + ΣV = 0
I1R1 + I3R5 + I1R4 + I1r1 - E1 = 0
E1 = I1(r1 + R1 + R4) + I3R5

Loop II
b-e-d-c-b (arah loop searah dengan arah arus)
ΣE + ΣV = 0
I3R+ I2R3 + I2r2 - E2 + I2R2 = 0

Dengan menggunakan Hukum I Kirchoff, diperoleh persamaan I3 = I1 + I2, dan dari Hukum II Kirchoff diperoleh persamaan (1) dan persamaan (2). Dari ketiga persamaan tersebut dapat ditentukan nilai dari I1, I2, dan I3. Jika dalam perhitungan diudapat kuat arus berharga negatif, berarti arah arus sebenarnya berlawanan dengan arah arus yang anda andaikan. Namun perhitungannya tidak perlu diulang karena nilai arusnya adalah tetap sama hanya arahnya saja yang berbeda.


Hukum Kirchoff 



Gustaf Robert Kirchoff adalah seorang fisikawan jerman yang berkontribusi pada pemahaman konsep dasar teori rangkaian listrik, spektroskopi, dan emisi radiasi benda hitam yang dihasilkan oleh benda-benda yang dipanaskan.
    Dalam kelistrikan, sumbangan utamanya adalah dua hukum dasar rangkaian, yang kita kenal sekarang dengan Hukum I dan Hukum II Kirchoff. Kedua hukum dasar rangkaian ini sangat bermanfaat untuk menganalisis rangkaian-rangkaian listrik majemuk yang cukup rumit. Akan tetapi sebagian orang menyebut kedua hukum ini dengan Aturan Kirchoff, karena dia terlahir dari hukum-hukum dasar yang sudah ada sebelumnya, yaitu hukum kekekalan energi dan hukum kekekalan muatan listrik.


Hukum I Kirchoff 

Hukum I Kirchoff merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah sistem tertutup adalah tetap. Hal ini berarti dalam suatu rangkaian bercabang, jumlah kuat arus listrik yang masuk pada suatu percabangan sama dengan jumlah kuat arus listrik yang ke luar percabangan itu. Untuk lebih jelasnya tentang Hukum I Kirchoff, perhatikanlah rangkaian berikut ini


Perhatikanlah rangkaian bercabang berikut

Dalam rangkaian tersebut, R2 = R3 = R4 = R5 = 100 Ω dan R1 = 2 kali R6. Jika besarnyabeda potensial antar ujun-ujung R2, R4, dan R5 masing masing adalah




Hukum II Kirchoff
Hukum II Kirchoff adalah hukum kekekalan energi yang diterapkan dalam suatu rangkaian tertutup. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah aljabar dari GGL (Gaya Gerak Listrik) sumber beda potensial dalam sebuah rangkaian tertutup (loop) sma dengan nol. Secara matematis, Hukum II Kirchoff ini dirumuskan dengan persamaan



Di mana V adalah beda potensial komponen komponen dalam rangkaian (kecuali sumber ggl) dan E adalah ggl sumber. Untuk lebih jelasnya mengenai Hukum II Kirchoff, perhatikanlah sebuah rangkaian tertutup sederhana berikut ini



Dari rangkaian sederhana di atas, maka akan berlaku persamaan berikut (anggap arah loop searah arah arus)
I . R + I . r - E = 0..............1)
E = I (R + r)
I = E/(R + r)
Persamaan 1 dapat ditulis dalam bentuk lain seperti berikut
I . R = E - I . r
Di mana I . R adalah beda potensial pada komponen resistor R, yang juga sering disebut dengan tegangan jepit 






Energi dan Daya Listrik
iDevice icon Energi Listrik
Seperti yang kita ketahui bahwa energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan usaha. Terkait dengan listrik, untuk memindahkan sejumlah muatan potensial yang satu ke potensial lainnya, di mana kedua potensial memiliki nailai berbeda, maka dibutuhkan energi. Perhatikanlah gambar berikut





Daya listrik didefinisikan sebagai energi listrik yang digunakan oleh suatu alat tiap satu satuan waktu. Secara matematis, daya listrik dirumuskan dengan persamaan berikut


Alat alat listrik dalam kehidupan sehari hari memiliki daya yang berbeda beda bergantung pada funsi alat tersebut. Untuk lebih jelas terkait dengn penggunaan daya pada alat-alat listrik, perhatikan ilustrasi berikut ini




Transmisi Energi Listrik


Listrik yang dihasilkan dari pusat pembangkit dapat ditransmisikan dengan tujuan memenuhi semua kebutuhan listrik konsumen. Transmisi energi listrik ini nber ada di bawah tanggungjawab PLN. Unruk lebih jelasnya tentang transmisi energi listrik dari pusat pembangkit hingga sampai pada konsumen, perhatikanlah ilustrasi berikut
















Selasa, 13 Maret 2012

Sistem Pendukung Keputusan

Proses Pemodelan Keputusan



}Alasan perlunya pemodelan:
Proses membuat suatu keputusan bukanlah sebuah proses yang mudah.
Beberapa tahap harus dilalui untuk mendapatkan keputusan yang tepat.
}Turban (2005) mengusulkan empat tahapan yang harus dilalui dalam membentuk suatu keputusan  


Identifikasi Masalah

}Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi terhadap permasalahan yang ada
terkait dengan:
-kebutuhan-kebutuhan untuk menyelesaikan masalah,
-beberapa peluang yang ditemukan dalam penyelesaian masalah.

Secara lebih detilpada tahap ini dilakukan serangkaian aktivitas sebagai berikut.
Mengidentifikasi tujuan organisasi atau tujuan pencapaian masalah.
Mengidentifikasi prosedur-prosedur yang perlu disiapkan dalam mencari atau
melacak adanya permasalahan.
Melakukan pengumpulan data. Ada beberapa kendala yang dimungkinkan akan
ditemui selama proses koleksi data ini, antara lain (Turban, 2005: 54).

+Ketaktersediaan data. Hal ini mengakibatkan model yang akan dibentuk akan
memberikan hasil yang tidak akurat.
–+Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan data cukup mahal.
+Data dimungkinkan tidak aman.
–+Data-data penting yang mempengaruhi hasil adakalanya bersifat kualitatif.
–+Data yang ada sangat banyak.
–+Terkadang diasumsikan bahwa data yang akan datang memiliki karakteristik
yang sama dengan data saat ini. Oleh karena itu, apabila hal ini tidak terjadi,
maka perlu adanya suatu metode untuk memprediksi adanya perubahan
tersebut.

}Melakukan klasifikasi permasalahan. Klasifikasi dilakukan untuk menentukan
kategori permasalahan.

}Melakukan dekomposisi permasalahan. Aktivitas ini diperlukan apabila
permasalahan yang timbul terlalu kompleks sehingga perlu dipecah lagi menjadi
beberapa sub permasalahan.

}Kepemilikan masalah, artinya permasalahan dianggap ada apabila ada
seseorang atau sekelompok orang yang tanggap untuk mengatasi permasalahan
tersebut dan organisasi merasa mampu untuk menyelesaikan masalah tersebut
}Hasil akhir dari tahap ini adalah pernyataan masalah secara formal (formal
problem statement). 

Perancangan

}Aktivitas yang dilakukan:

♠Formulasi model (normatif atau deskriptif).
♠Pemilihan kriteria-kriteria. Kriteria adalah hal-hal apa saja yang menjadi bahan
pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk memutuskan alternatif terbaik.
♠Pencarian beberapa alternatif.  
Mengukur dan memprediksi terhadap hasil yang terjadi.

}Hasil akhir dari tahap ini adalah alternatif-alternatif.

}Pada tahap ini akan dilakukan pencarian cara yang paling tepat untuk
melakukan aksi, melakukan evaluasi dan pemilihan terhadap solusi yang paling
cocok.

}Untuk melakukan pencarian cara yang paling tepat untuk melakukan aksi dapat
dilakukan melalui:
teknik-teknik analitik;
menggunakan algoritma

}Proses evaluasi pada pemilihan alternatif dapat dilakukan dengan berbagai
cara:
Apabila suatu alternatif dimungkinkan memiliki beberapa tujuan, maka perlu
ada pembandingan antar tujuan yang dicapai tersebut.
Proses pembandingan ini dapat dilakukan melalui analisis sensitivitas atau
analisis what-if.
Analisis sensitivitas umumnya digunakan untuk menentukan tingkat robustness
apabila diberikan beberapa alternatif.
Sedangkan analisis what-if digunakan untuk melihat adanya perubahan mayor
pada parameter-parameter. 

}Secara rinci, pada tahap pemilihan ini akan dilakukan beberapa aktivitas antara
lain:
Menghasilkan solusi dari model yang diformulasikan pada tahap perancangan.
Melakukan analisis sensitivitas.
Menyeleksi alternatif-alternatif yang terbaik.
Melakukan perencanaan untuk tahap implementasi.

}Hasil akhir dari tahap ini adalah solusi.

}Pada tahap ini akan diimplementasikan hasil (solusi) yang telah diperoleh dalam
tahap pemilihan